[social] [social_icon link="https://twitter.com/ATFG8" title="Twitter" type="twitter" /] [social_icon link="https://www.facebook.com/atfg8/" title="Facebook" type="facebook" /] [social_icon link="https://www.instagram.com/atfg8therapy/" title="Instagram" type="instagram" /] [social_icon link="https://www.youtube.com/atfg8therapy" title="Youtube" type="youtube" /] [/social]

Sejarah ATFG-8

0

ATFG-8 singkatan dari Alat Terapi Fisik Gondo seri 8, adalah alat kesehatan justru diciptakan oleh seorang yang tidak mempunyai latar belakang medis. Dalam bidang penemuan memang banyak sekali terjadi hal-hal yang di luar nalar. Sebagai contoh; lampu listrik diciptakan oleh seorang penjual koran yang berpendidikan rendah. Hasil ciptaannya dapat dinikmati oleh hampir seluruh penduduk dunia.

KMT. GondohusodoGondo yang nama lengkapnya Sugondo, anak ke 3 dari 9 bersaudara adalah keluarga petani yang pas-pasan. Keadaan inilah yang mengakibatkan sekolahnya cukup hingga SLTA dan dilanjutkan atas biaya sendiri hingga tingkat 2 di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi, Lembaga Administrasi Negara di Bandung. Mulai bekerja di Departemen Sosial Bandung tahun 1966, dalam perjalanan kariernya sempat diangkat menjadi Kepala Seksi Diklat Profesi Pekerjaan Sosial di Lembang Bandung, dan sebelum pensiun tahun 2000, menjabat sebagai widyaiswara.

Saat menjadi Kepala Seksi Diklat mulai terungkap bahwa tangannya mampu menyembuhkan penyakit. Awal mulanya ada peserta latihan yang 4 hari tidak masuk kelas padahal obat dari dokter sudah habis sehingga Pak Gondo datang ke kamarnya. Ternyata peserta ini mengidap penyakit darah tinggi, susah tidur, kolesterol, asam urat, badan panas dingin dan pusing. Secara reflek tangan Pak Gondo memegang jari kaki sembari di”plintir-plintir”. Ternyata reaksi badan yang semula panas dingin langsung berkeringat, dan rasa pusingpun hilang. Dari kejadian inilah akhirnya Pak Gondo balik ditanya macam-macam mengenai asal keahlian yang dimilikinya. Dari pembicaraan ini diduga ada faktor bakat keturunan dari neneknya. Neneknya dulu selain sebagai dukun bayi, juga banyak diminta tolong untuk menyembuhkan berbagai penyakit dengan cara pijat, urut, jampi-jampi, sembur, dll. Akhirnya Pak Gondo disarankan untuk mengamalkan kemampuannya ini.

Dari hari ke hari pasien yang datang ke rumah Pak Gondo semakin banyak. Akibatnya tangan Pak Gondo merasa kecapaian, hingga timbul ide untuk membuat alat bantu terapi. Dari seri ke-1 hingga ke 7, alat ini semakin disempurnakan. Kemudian ada seorang pasien yang bercerita bahwa dia pernah diterapi menggunakan batu dari Arab, sebelum diterapikan batu ini direbus dahulu setelah itu dibungkus kain dan digunakan sebagai alat terapi. Dari cerita ini P. Gondo yakin bahwa rasa hangat dapat digunakan sebagai proses penyembuhan penyakit.

Pak Gondo pernah selama 6 tahun di bawah bimbingan Dep. Perindustrian membuat beberapa alat-alat listrik dan elektronik sehingga punya sedikit pengetahuan cara-cara pembuatannya. Akhirnya terciptalah alat kesehatan seri ke-8, dibuat dari pipa stainless steel dengan panjang 45 cm. Dari bagian panjang ini ditambah pipa sepanjang 17 cm (ada angka 17-8-45) yang diisi elemen listrik yang dibantu alat pengatur tegangan dapat menghasilkan hangat.

Cara terapi dengan alat ini mulai dari kaki hingga kepala dengan cara hangat, tekan, gelinding, gitek dan tusuk, serta cukup dibantu dengan minum air putih yang banyak dan makan pepaya mengkal. Menurut bagian Fisioterapi Kanwil Departemen Kesehatan Jawa Barat, terapi seperti ini mengandung unsur fisioterapi, refleksi, dan akupuntur. Metoda ini dinilai sebagai terapi darah dan sembilan jaringan tubuh (pembuluh darah, otot, syaraf, kelenjar endokrin, kelenjar getah bening, jaringan ikat, jaringan lemak, jaringan organ dalam dan kerangka tubuh) dan kemudian diberi nama ATFG-8 (Alat Terapi Fisik Gondo Seri 8).

Meskipun tanpa obat, jamu, suntik, operasi dan bukan magic, terbukti daya sembuhnya luar biasa. ATFG-8 mampu menyembuhkan hampir semua jenis penyakit mulai dari insomnia, migrain, vertigo, epilepsi, stroke, telinga mendengung, tbc kelenjar, asma, jantung koroner, maag, diabetes, rematik, asam urat, talasemia, leukemia, sakit pinggang, dan gangguan alat-alat reproduksi seperti impoten, frigid, keputihan, tumor kandungan, kista kandungan, myum, haid tidak teratur, sakit sewaktu haid, pendarahan, sulit punya anak, dll. Terapi ini juga baik untuk masa pertumbuhan anak, meningkatkan kecerdasan, dan juga diperkirakan sangat baik untuk para olahragawan.

Atas prestasinya, dengan biaya dari WHO, Pak Gondo telah diajak diskusi formal dengan para pakar medis di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, dan dihadiri oleh semua bagian rumah sakit, Fakultas Kedokteran Universitas Pajajaran, Universitas Maranatha, Universitas Jendral Achmad Yani, Farmasi ITB, Kanwil DepKes Prop. Jawa Barat, serta pengurus Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP-3T) dengan tanggapan sangat memuaskan. Sejak saat inilah sudah ada dokter yang merekomendasikan pasiennya yang sulit sembuh secara medis untuk diterapi dengan ATFG-8, bahkan tidak sedikit dari kalangan medis menjadi pasien ATFG-8.

Berbagai penghargaan telah diterima P. Gondo dari berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat termasuk dari Sri Sultan Hamengkubuwono X. Gelar dari Sultan Yogyakarta ini berupa pemberian gelar Kanjeng Mas Tumenggung Gondohusodo pada tanggal 26 Juni 2006.

Comments are closed.

× How can I help you?