Anda mungkin pernah melihat teman atau kerabat Anda yang terkena serangan penyakit asma? Tentu Anda merasa iba melihat teman atau kerabat yang menderita sakit asma tersebut, bukan?
Penyakit asma dikenal karena adanya gejala sesak napas, batuk, dan mengi (bengek) yang disebabkan penyempitan saluran napas. Asma merupakan penyakit inflamasi (radang) kronik saluran napas yang menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas terhadap berbagai rangsangan. Akibatnya, timbul gejala episodik berulang seperti napas berbunyi, sesak napas, dada terasa berat, dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini hari. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, tanpa mengenal batasan usia dan jenis kelamin. Namun biasanya, penderita asma memiliki riwayat alergi. Kata asma sendiri berasal dari bahasa Yunani, (asthma) yang berarti “sukar bernapas”.
Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa saat ini jumlah penderita asma mencapai 300 juta di seluruh dunia. Sementara jumlah penderita asma di Indonesia sebanyak 12,5 juta. Asma juga menempati urutan kelima penyakit penyebab kematian terbesar di Indonesia. Lebih parahnya, hampir semua kematian akibat asma terjadi pada usia di bawah 45 tahun atau usia produktif.
Asma terbagi menjadi dua, yaitu asma intermitten dan asma persisten. Asma intermitten adalah serangan asma yang kambuhnya kadang-kadang, sedangkan asma persisten adalah serangan asma yang intensitas kambuhnya sering terjadi. Pada penderita asma persisten, ada atau tidak adanya pencetus, asma akan kambuh.
Pemicu asma adalah hal apapun yang mengiritasi saluran napas dan menimbulkan gejala asma, tetapi penyebab utama asma yang paling sering adalah atopi atau alergi. Misalnya, tungau, debu rumah, binatang, kecoa (berada dalam ruangan); tepung sari bunga, jamur (berada di luar ruangan); makanan, penyedap, pewarna makanan; obat-obatan tertentu; bau-bauan merangsang, parfum; emosi berlebihan; asap rokok; asap obat nyamuk, polusi udara, stress, keturunan, atau perubahan cuaca. Sementara pada wanita hamil, seringkali pencetus serangan asma adalah akibat infeksi saluran napas (flu, bronchitis, atau sinusitis) dan refluks gastrointestinal.
Para penderita asma mungkin merasa kesulitan untuk melakukan beberapa aktivitas karena takut asma mereka kambuh. Jika menderita gejala asma yang cukup serius, kita harus mencari pengobatan yang efektif dan aman. Selain itu, kita harus melakukan olahraga yang teratur dan memelihara kesehatan diri dengan baik.
Pengetahuan yang terbatas tentang asma membuat penyakit ini seringkali tidak tertangani dengan baik. Akibatnya, jumlah penderita asma dari tahun ke tahun semakin meningkat. karena itu pula, sebaiknya kita mengetahui secara umum penyebab umum penyakit dan obat penyakit asma.