[social] [social_icon link="https://twitter.com/ATFG8" title="Twitter" type="twitter" /] [social_icon link="https://www.facebook.com/atfg8/" title="Facebook" type="facebook" /] [social_icon link="https://www.instagram.com/atfg8therapy/" title="Instagram" type="instagram" /] [social_icon link="https://www.youtube.com/atfg8therapy" title="Youtube" type="youtube" /] [/social]

Mengenal Penyakit Diabetes Melitus

0

Apabila berat badan Anda mengalami penurunan berat badan yang drastis, padahal tidak sedang mengikuti program diet, harus diwaspadai. Hal ini karena bisa saja Anda terserang penyakit Diabetes melitus atau kencing manis. Salah satu tanda awal Anda terkena diabetes adalah penurunan berat badan yang sangat drastis. Penurunan berat badan ini terjadi akibat ketidakmampuan tubuh untuk melepaskan energi.
Diabetes melitus atau kencing manis adalah suatu kondisi konsentrasi glukosa (gula sederhana) dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepas atau menggunakan insulin secara optimal. Insulin merupakan hormon yang dikeluarkan sel beta pancreas, yang bertanggung jawab dalam mempertahankan konsentrasi glukosa darah normal. Dalam keadaan sehat, tubuh kita akan menyerap glukosa dalam jumlah yang tepat dari makanan, kemudian menyimpan sisanya.
Glukosa tersebut diperlukan tubuh sebagai bahan bakar. Glukosa yang diserap dari makanan akan diangkut ke seluruh tubuh melalui aliran darah, kemudian diberikan ke sel-sel organ tubuh yang memerlukan dengan bantuan insulin. Apabila jumlah glukosa berlebihan, insulin membantu menyimpan di dalam organ hati dan otot atau diubah menjadi trigliserida yang disimpan di dalam jaringan penyimpan lemak. Apabila insulin tidak ada atau kerja insulin terganggu, glukosa tidak masuk ke dalam sel, tetapi berada di dalam pembuluh darah. Dengan demikian, konsentrasi glukosa di dalam darah akan mengalami peningkatan. Itulah gambaran umum mengenai penyebab diabetes melitus atau kencing manis.
Perlu Anda ketahui bahwa penderita diabetes terbagi menjadi beberapa kelompok berikut.

  1. Diabetes tipe 1, yaitu diabetes yang terjadi karena tubuh tidak memproduksi insulin (hormon yang diperlukan untuk mengurai karbohidrat atau gula pada makanan menjadi energi yang dimanfaatkan oleh tubuh untuk bergerak. Diabetes tipe ini biasanya diderita oleh oleh anak-anak hingga dewasa muda.
  2. Diabetes tipe 2, yaitu gangguan gula darah yang paling umum diderita. Pada diabetes tipe ini terjadi dua kemungkinan. Pertama, tubuh tidak cukup memproduksi insulin. Kedua, sel-sel tubuh mengabaikan insulin. Karena dua penyebab inilah, kemudian kadar gula mengalami penumpukan di dalam darah.
  3. Diabetes gestasional, diabetes yang bersifat kontemporer atau sementara. Kondisi ini biasanya dialami oleh para wanita yang sedang hamil.
  4. Diabetes mellitus tipe lain, diabetes melitus yang disebabkan oleh cacat genentik atau mis defek, seperti cacat genetik fungsi sel pada pankreas, cacat genetik kerja insulin, infeksi, pankreatitis, dan pengaruh obat atau bahan kimia.

Penanganan diabetes melitus adalah memperbaiki organ pankreas-nya yang berfungsi menghasilkan insulin yang akan memproses metabolisme gula yang ada dalam darah menjadi energi (glukosa diproses menjadi glukogen yang diperlukan untuk energi dalam aktivitas otot dan lain-lain).
Agar terhindar dari resiko diabetes, kita dapat melakukan langkah-langkah preventif sebagai berikut.

  1. Terbebas dari stres
    Stres yang berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah kita.
  2. Istrirahat yang cukup
    Kurang tidur dapat membuat hormon kortisol yang ada di dalam tubuh kita menjadi naik. Akibatnya, gula darah pada tubuh kita menjadi meningkat. Oleh karena itu, kita harus membiasakan diri istirahat yang cukup, setidaknya enam jam dalam sehari.
  3. Makan makanan yang banyak serat
    Makan asupan makanan yang kaya serat dapat membantu melancarkan sistem pencernaan dan menurunkan resiko diabetes tipe 2. Dengan demikian, agar terhindar dari resiko penyakit diabetes, mulai saat ini kita harus membiasakan diri mengonsumsi asupan makanan yang kaya serat.
    Selain itu, sebaiknya kita juga menghindari makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi, seperti Junk food. Hal ini karena makanan seperti itu dapat meningkatkan kadar ‘kolesterol jahat’ di tubuh kita. Kolesterol juga ikut memengaruhi tingkat gula darah dalam tubuh. Karena itu, kita harus menghindari junk food dan makanan lain berisi lemak, meskipun terlihat begitu menggoda selera.
    Jadi, mulai saat ini biasakanlah mengonsumsi buah-buahan atau semangkuk salad daripada memesan pizza. Hal ini karena buah-buahan atau semangkuk salad tidak hanya membuat kita jauh dari resiko diabetes, tetapi juga membantu membuat tubuh kita untuk selalu prima.
  4. Banyak minum air putih
    Minum air yang cukup setiap hari dapat membantu mengatur kadar gula dalam darah kita agar terus normal. Selain itu, air juga membantu mengatur fungsi organ tubuh hingga mengurangi seorang mengalami resiko diabetes.
    Hindari pula minuman bersoda, minuman ringan, atau air yang menggunakan pengawet rasa lainnya. Hal ini karena semua minuman manis merupakan sumber gula tak terlihat yang dapat menaikkan tingkat gula darah kita.
  5. Melakukan tes kesehatan
    Untuk menghindari resiko diabetes, kita dapat melakuklan check up. Dengan demikian, kita akan mengetahui apakah termasuk pra-diabetes atau tidak. Selain itu, manfaat lain dari melakukan tes kesehatan ini adalah untuk mencegah terserangnya resiko diabetes yang semakin memburuk.
  6. Rutin melakukan sarapan
    Sarapan tidak hanya membantu mengontrol nafsu makan kita, tetapi juga membantu mengontrol asupan kalori kita di sisa hari itu. Dengan demikian, sarapan secara rutin setiap hari dapat mencegah kita untuk memiliki badan gemuk yang dikaitkan dengan peningkatan resiko penyakit diabetes.

Comments are closed.

× How can I help you?