[social] [social_icon link="https://twitter.com/ATFG8" title="Twitter" type="twitter" /] [social_icon link="https://www.facebook.com/atfg8/" title="Facebook" type="facebook" /] [social_icon link="https://www.instagram.com/atfg8therapy/" title="Instagram" type="instagram" /] [social_icon link="https://www.youtube.com/atfg8therapy" title="Youtube" type="youtube" /] [/social]

Mengenal Penyakit Hepatitis

0

Saat buang air kecil dan air seni atau urine Anda berwarna lebih gelap, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter terdekat. Hal ini karena air atau urine yang berwarna lebih gelap merupakan salah satu pertanda seseorang terjangkit penyakit hepatitis.
Pada saat hati tidak dapat berfungsi dengan normal maka dapat mengakibatkan urine akan berwarna lebih gelap karena racun dan zat-zat lain yang bermanfaat semuanya keluar menjadi satu tanpa penyaringan sedikit pun. Seperti diketahui bahwa hati berfungsi untuk menetralkan racun dan membantu untuk membuang zat bilirubin yang akan menghasilkan urine yang baik.
Hepatitis merupakan penyakit peradangan pada hati yang disebabkan oleh virus yang mengakibatkan fungsi hati terganggu. Sampai saat ini, hepatitis masih menjadi salah satu musuh berbahaya bagi manusia. Apalagi penyakit peradangan hati yang diakibatkan oleh virus ini merupakan penyebab utama kanker hati. Mengingat begitu berbahayanya penyakit ini, tentu kita harus tahu lebih tentang penyakit hepatitis ini. Tentu saja dengan tujuan agar kita terhindar dari penyakit hepatitis ini.
Gejala umum yang dialami oleh penderita hepatitis adalah sebagai berikut.

  1. Demam yang disertai dengan menggigil.
  2. Air seni berwarna kuning gelap seperti air teh.
  3. Buang air besar tidak teratur, biasanya tidak setiap hari.
  4. Terdapat perubahan warna kulit. Misalnya, kulit dan mata menjadi kekuning-kuningan sehingga hepatitis sering disebut penyakit kuning.
  5. Kehilangan nafsu makan yang menyebabkan berat badan menjadi menurun. Kemungkinan besar penderita juga menjadi anemia, sering merasa mual, perut kembung, dan terjadi gangguan percernaan setelah makan.
  6. Nyeri perut di bagian kanan atas sehingga perut terlihat buncit. Hal tersebut terjadi karena terjadi pembengkakan di bawah tulang rusuk kanan bawah yang merupakan keluhan umum dari penderita penyakit hati dan mengakibatkan tekanan berat pada diafragma sehingga menjadi sakit saat bernapas.

Untuk mengetahui Anda terjangkit penyakit hepatitis atau tidak, saat ini memang ada alat deteksi dini hepatitis. Namun, perlu diketahui bahwa semua jenis hepatitis menyebabkan peradangan hati. Jika kasus hepatitis lambat terdeteksi atau telah menjadi kronis, akan muncul bekas luka pada hati. Itulah yang disebut sirosis. Sirosis tersebut akan membatasi kemampuan fungsi hati.
Penyakit hepatitis ini terbagi menjadi beberapa jenis. Namun, hepatitis yang dikenal luas oleh masyarakat adalah hepatitis A, B, dan C. Perbedaan di antara jenis-jenis hepatitis tersebut adalah pada kronisitas infeksi dan kerusakan jangka panjang yang ditimbulkannya.

  1. Hepatitis A
    Hepatitis A adalah radang hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A yang ditularkan dari manusia ke manusia melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Virus ini termasuk dalam kelompok enterovirus RNA yang bereplikasi di dalam sel hati.
    Hepatitis A merupakan golongan penyakit hepatitis yang ringan dan jarang sekali menyebabkan kematian. Artinya, seseorang bisa sembuh dengan sempurna jika terjangkit penyakit ini. Namun, virus ini tetap harus mendapatkan perhatian, terutama jika terjadi koinfeksi dengan penyakit lain, seperti hepatitis B atau C.
    Virus hepatitis A ditemukan pada kotoran dan biasanya ditularkan melalui air yang terkontaminasi atau makanan dan minuman yang tercemar. Adapun pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan vaksin hepatitis A dan menjaga kebersihan lingkungan dengan baik.Indonesia sendiri termasuk daerah endemis hepatitis A.
    Untuk mengetahui insiden pasti hepatitis A ini terbilang sulit. Hal ini karena pada sebagian kasus, penyakit tersebut tidak menunjukkan gejala, terutama pada anak usia di bawah 6 tahun. Namun, secara umum penderita hepatitis A akan mengalami gejala seperti demam, lemah, letih, dan lesu, dan pada beberapa kasus, sering kali terjadi muntah sehingga menyebabkan badan terasa lemas.
    Hepatitis A sebenarnya dapat dicegah dengan perbaikan kebersihan sanitasi lingkungan dan melakukan pola hidup bersih dan sehat. Selama ini hepatitis A biasa muncul dari tempat kotor. Oleh karena itu, masyarakat dianjurkan untuk melakukan peningkatan kebersihan, penggunaan jamban yang benar, dan mencuci tangan memakai sabun sebelum makan dan sesudah dari toilet.
    Saat ini juga telah telah terjadi perubahan pola infeksi virus hepatitis A. Orang yang selalu menjaga kebersihan tinggi dapat terserang virus berbahaya ini. Namun, hal itu biasanya terjadi karena ketika kecil, dia hanya memperoleh sedikit imunitas. Bahkan, orang yang terlalu resik, higienis, atau tidak pernah jajan, juga rentan terkena hepatitis A karena tidak mempunyai antibodi alami.
  2. Hepatitis B
    Hepatitis B jauh lebih berbahaya daripada hepatitis A. Hepatitis B menjadi masalah kesehatan yang mengkhawatirkan dan merupakan salah satu penyebab utama penyakit hati kronik, sirosis, dan kanker hati. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 350 juta orang di dunia terinfeksi virus hepatitis B. Satu juta orang meninggal setiap tahun karena hepatitis B ini. Perlu diketahui bahwa virus hepatitis B yang tidak mendapatkan pengobatan dapat menjadi penyakit hepatitis menahun, kanker hati, dan sirosis hati.
  3. Hepatitis C
    Hepatitis C merupakan masalah kesehatan masyarakat karena paling sering berlanjut menjadi hepatitis kronik, sirosis, dan kanker hati primer. Virus hepatitis C merupakan salah satu penyebab infeksi hati menahun dan dapat berakhir pada sirosis, kanker hati, dan kematian. Jenis hepatitis ini juga sangat mudah menular.
    Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan virus hepatitis C ini telah menyerang lebih dari 170 juta orang di seluruh dunia dengan 3-4 juta infeksi baru setiap tahun. Sekitar 80 persen dari orang yang baru terinfeksi, penyakitnya akan terus berkembang menjadi infeksi kronik. Sirosis terjadi pada sekitar 10 sampai 20 persen penderita hepatitis C kronik dan kanker hati terjadi pada 1 sampai 5 persen penderita hepatitis C kronik dalam kurun waktu 20-30 tahun.
    Virus hepatitis C menyebar melalui kontak langsung dengan darah atau produk darah. Jalur utama infeksi virus hepatitis C di dunia adalah melalui transfusi darah yang tidak disaring dan pemakaian jarum suntik secara bergantian yang tidak steril, termasuk tato, sunat, dan tindik. Bahkan, orang-orang yang pekerjaannya berhubungan dengan penggunaan jarum suntik dan cairan tubuh manusia, seperti petugas kesehatan dan petugas laboratorium, juga termasuk kelompok yang berisiko tertular penyakit ini.
    Virus ini juga dapat menular melalui darah hubungan seks yang tidak aman. Namun, perlu diingat bahwa virus hepatitis C ini tidak ditularkan melalui bersin, berpelukan, batuk, makanan, air, penggunaan peralatan makanan, atau kontak biasa.
    Berdasarkan survei yang dilakukan dari 11 rumah sakit di Jakarta pada 2007–2009, sekitar 46 % penderita hepatitis C berasal dari pengguna narkoba, 32 % penderita berada di usia produktif, yaitu 30-39 tahun, dan 18 % berasal dari infeksi anggota keluarga.

Comments are closed.